Rabu, 30 Maret 2016

Gaya Manajemen

Empat Styles Manajemen dasar tercantum di bawah ini :
1.    Otokratis Gaya
Mungkin adalah gaya tertua dalam mengelola sekelompok orang untuk menyelesaikan sesuatu. Gaya manajemen sangat jelas di masa lalu perbudakan di mana hanya master memberikan perintah dan budak hanya mengikuti. Namun tidak berarti adalah jenis perbudakan manajemen.
Jika Anda memperhatikan gaya ini apa menunjukkan bahwa selalu ada satu cara komunikasi di mana komandan memberikan perintah dan mengharapkan untuk dilakukan tanpa pertanyaan Bahkan hingga saat ini gaya ini masih ada dan mengelola. Efektif dalam lingkungan seperti angkatan bersenjata situasi darurat krisis dll manajemen di mana tidak ada waktu untuk menunggu atau menghibur umpan balik atau saran Dan gaya otokratis manajemen. yang paling efektif.

2.    Demokrat Style
Hanya berlawanan dengan gaya manajemen otokratis tugas melaksanakan hanya setelah mendapatkan pendapat masyarakat dan pemerintahan oleh suara mayoritas. Sebuah contoh yang sangat jelas adalah pemilihan umum suatu negara pemilihan pejabat tertentu dalam sebuah organisasi masyarakat. Namun gaya manajemen yang demokratis dapat dan sering diterapkan dalam bisnis ketika manajer membuat keputusan berdasarkan kesepakatan mayoritas.
Namun gaya manajemen biasanya dipandu oleh manajer yang telah membuat evaluasi tertentu dari solusi yang mungkin dan membiarkan karyawan memilih satu di antara pilihan terbaik.

3.    Partisipatif Gaya
Gaya manajemen sangat mirip dengan jenis demokratis manajemen dalam mendapatkan pendapat dari karyawan massal. Namun keputusan tidak perlu mengikuti suara mayoritas. Apa yang dilakukan adalah untuk mencari masukan dan pendapat dari karyawan dan kemudian membuat keputusan sendiri.

4.    Laissez Faire
Gaya manajemen adalah manajemen gaya tangan bebas di mana manajer tidak membuat keputusan atau mengganggu. Itu hanya membiarkan masalah tersebut berkembang dengan sendirinya apakah akan lebih baik atau terburuk. Jenis gaya manajemen yang terbaik untuk menangani rumor. untuk contoh konflik antara dua pihak atau lebih yang terbaik biarkan pihak yang terlibat menyelesaikan sendiri.

Interaksi Manusia dalam Organisasi

Interaksi manusia sangat penting dalam sebuah organisasi. Pengaruh berbagai pola kepemimpinan yang berbeda atas produktivitas tampaknya tergantung pada beberapa faktor. Akan tetapi, kepuasan pekerja biasanya lebih tinggi dengan manajemen yang suportif dan partisipasif. Teori manajemen pada mulanya agak bersifat mekanis dalam pandangan atas interaksi manusia dalam suatu organisasi. Tujuan para anggota sebuah organisasi dianggap konsisten dengan tujuan organisasi. Gerakan hubungan kemanusiaan yang dimulai dengan hasil penelitian “Hawthorne” yang dikenal antara tahun 1927 sampai dengan 1932 telah membentuk konsep tentang organisasi sebagai suatu sistem sosial. Motivasi ternyata didasari oleh lebih dari sekedar imbalan ekonomis.

Motivasi adalah alasan seseorang menjalankan kegiatan. Hal ini biasanya dijelaskan dalam istilah dorongan atau kebutuhan manusia. Kebutuhan seorang manusia tidak tetap. Kebutuhan ini berubah dari waktu kewaktu bersamaan dengan tingkat karirnya dan sementara itu kebutuhan tertentu mendapat lebih banyak kepuasan.

Table 1.5 Lima Kebutuhan Dasar
Tingkat
Kebutuhan
Keterangan
Tertinggi
Terendah
Perwujudan Diri

Pemenuhan diri untuk mencapai prestasi. Kreativitas, pengembangan diri, dan pernyataan diri.
Penghargaan
Menghargai diri dan dihargai oleh orang lain
Perhatian

Kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain, keikutsertaan dalam Kelompok, memberi dan menerima persahabatan, dan kasih.
Keamanan
Perlindungan terhadap bahaya, ancaman, dan kehilangan.
Fisilogis
Kebutuhan-kebutuhan fisik seperti pemenuhan lapar dan haus serta kebutuhan akan kegiatan.

Pada awalnya tujuan para anggota dalam ebuah organisasi dianggap konsisten dengan tujuan organisasi. Para karyawan dianggap menanggapi positif terhadap wewenang dan didorong oleh imbalan keuangan. Gerakan hubungan kemanusiaan dimulai dengan kajian Hawthorne yang terkenal tahun 1927 dan 1932 telah membentuk konsep tentang organisasi sebagai sebuah sistem sosial. Manusia tidak hanya didasarkan oleh imbalan ekonomis namun kelompok kerja dan rekan kerja juga penting. Motivasi adalan alasan seseorang utk menjalankan suatu kegiatan. Hal ini didorong karena adanya keinginan untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia tidak tetap. Kebutuhan ini berubah dari waktu ke waktu bersamaan dengan tingkat karirnya.
Sebuah klasifikasi yang bermanfaat tentang kebutuhan umum manusia adalah sebuah hirarki yang dikembangkan oleh Abraham Maslow. Hirarki Maslow berguna karena menunjukkan sebuah dimensi penting dalam kebutuhan manusia.

Sebuah klasifikasi yang lebih langsung berhubungan dengan situasi kerja telah dikembangkan oleh Frederick Herzberg mengenai dua faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja.

Konsep Manajemen

A.  Definisi Manajemen (Menurut beberapa ahli)
1.    Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain” (Dayat, n.d,p.6).
2.    George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Management” memberikan definisi: “Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya” (Dayat, n.d,p.6).
3.    Ensiclopedia of The Social Sciences
Manajemen diartikan sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi.
4.    Mary Parker Follet
Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
5.    Homas H. Nelson
Manajemen perusahaan adalah ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan.
6.    G.R. Terri
Manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
7.    James A. F. Stoner
Manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
8.    Oei Liang Lie
Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan sumber daya manusia dan alam, terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

B.     Sarana Manajemen
Manajemen dapat dilaksanakan dengan baik apabila dilengkapi dengan alat-alat atau sarana (tools of management). Sarana-sarana manajemen adalah meliputi 6 M, yaitu:
1)   Men (orang)
2)   Money (uang)
3)   Materials (bahan-bahan)
4)   Methode (cara)
5)   Machines (mesin-mesin)
6)   Market (pasar)
Men (orang)
Men (orang) merupakan sarana yang paling penting, dan faktor yang dominan serta menentukan. Men adalah sarana yang istimewa karena ia dapat dikatakan sebagai subyek dan dapat dikatakan sebagai obyek (mempunyai fungsi ganda). Men sebagai subyek , karena dialah yang memulai suatu tindakan atau usaha (starter of action). Dia pula sebagai penggerak, motivator maupun dinamisator. Kalau diumpamakan sebagai mesin maka ia berfungsi sebagai generator dari mesin tersebut. Men sebagai obyek, karena ia dapat diatur dan digerakkan seperti sarana lainnya. Namun kelebihannya ia mempunyai jiwa dan perasaan, sehinga perlu dihargai secara wajar sesuai dengan harkat kemanusiaannya.
Money (uang)
Apabila men (orang) yang berfungsi sebagai subyek telah mengatur dan menentukan tujuan organisasi, maka giliran selanjutnya diperluakan uang sebagai sarana utama mencapai tujuan. Karena dengan uang itu dapat digunakan untuk membiayai tenaga kerja, membeli material dan mesin serta dapat digunakan untuk membiayai penelitian cara-cara (methode) kerja. Money dapat digunakan pula untuk membiayai pemasaran. Pokoknya uang dapat digunakan untuk berbagai keperluan dalam mencapai tujuan. Agar uang dapat berguna secara efektif dan efisien maka perlu diatur oleh orang/bidang yang ahli yaitu finansial manajemen.
Materials (bahan-bahan)
Setelah uang tersedia, maka kita harus menyediakan material sebagai sarana pokok dalam usaha produksi maupun perdagangan. Material dapat berupa bahan mentah, bahan setengah jadi maupun bahan jadi.
Methode (cara)
Apabila bahan baku telah tersedia maka ia harus diolah untuk menjadi barang jadi. Dalam rangka pengolahan inilah diperlukan suatu cara tertentu yang sangat efektif dan efisien. Cara (methode) yang digunakan dalam proses produksi harus merupakan standar sehingga dapat digunakan oleh semua pegawai demi keseragaman kerja, mempermudah pengawasan serta mencegah hasil produksi yang tidak memuaskan.

Machines (mesin-mesin)
Mesin merupakan sarana penting dalam dunia modern. Bekerja dengan menggunakan mesin akan sangat membantu mempercepat, memperlancar proses penyelesaian pekerjaan, serta melipatgandakan hasil produksi. Karena itulah mesin sangat dibutuhkan sebagai sarana yang menguntungkan usaha produksi dan perdagangan terutama dalam menghadapi saingan usaha.

Market (pasar)
Apabila barang jadi telah menumpuk, maka kewajiban selanjutnya adalah melemparkan barang tersebut ke pasar. Kegiatan dalam bidang pemasaran merupakan kegiatan puncak, kegiatan yang menentukan apakah hasil jerih payah kita dapat diterima oleh konsumen atau tidak. Tanpa keahlian bidang pemasaran, barang hasil produksi tidak dapat dijadikan uang, semua pagawai tidak dapat digaji, kelanjutannya terjadi pemogokan, hambatan dan kerugian yang diderita perusahaan.
C.    Fungsi Manajemen
Sampai saat ini belum ada konsensus baik diantara praktisi maupun para teoritikus mngenai apa yang menjadi fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen. Berbagai pendapat mengenai fungsi – fungsi manajemen  akan tampak jelas dengan dikemukakannya pendapat beberapa penulis sbb :
1)        Louis A. Allen : Leading, Planning, Organizing, Controlling
2)        Prajudi Atmosudirjo : Planning, Organizing, Directing atau Actuating, Controlling
3)        John Robert Beishline : Perencanaan, Organsasi, komando, kontrol
4)        Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, coordinating, controllin.
5)        Luther Gullich : planning, organizing, staffing, directing,coordinating, reporting, budgeting.
6)        Koontz O’ Donnel : organizing, staffing, directing planning, controlling.
7)        William H.Newman : Planing, Organizing, assembling, Resources, directing controling.
8)        SP. Siagiang : planning, organizing, motivating, controlling
9)        William Spriegel : planning,organizing,Controling
10)    George R.terry            : Planning,organizing, Actuating,controlling
11)    Lyndak F.Urwick : Forecasting,Planning,Organizing, Comanding, Coordinating, Controling
12)    Winardi : Planning,organizing, coordinating, ctuating, leading, comunication, Cntroling.
13)    The Liang Gie : Planning, Decision,Decion making, Directing, Coordinating, Controling, Improving.

Pada hakikatnya, bila dikombinasikan pendapat ketiga belas penulis diatas, maka fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut :
1)      Forcasting adalah kegiatan meramalkan memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan. Misalnya suatu akademi meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar belajar ke akademi tersebut. Ramalan tersebut dengan menggunakan beberapa indikator, misalnya jumal lulusan SLTA. Suatu perusahaan industri harus mengadakan forescasting tentang penjualan hasil produksi dengan memperhatikan jumlah penduduk pada daerah penjualan, income perkapita anggota masyarakat, kebiasaan membeli dsb.
2)      Planning termasuk budgeting. Berbagai alasan tentang planning dari yang sangat sedrhana sampai kepada perumusan yang lebih rumit. Ada yang merumuskan dengan sangat sederhana, misalnya perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang agak komplek merumuskan perencanaan sebagai penetapan apa yang harus dicapai bila hal itu dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai, siapa yang bertanggungjawab dan penetapan mengapa hal itu harus dicapai. Hampir sama dengan pembatasan terakhir dimana perumusan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada 6 pertanyaan sbb :
tindakan apa yang harus dikerjakan ?
apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
dimanakah tindakan itu harus dikerjakan ?
kapankah tindakan itu dilaksanakan ?
siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Sesungguhnya fungsi perencanaan bukan saja menetapkan hal-hal tersebut diatas, tetapi juga dalam fungsi perencanaan sudah termasuk didalamnya penetapan budget. Oleh karenanya lebih tepat bila perencanaan atau planning dirumuskan sebagai penetapan tujuan, police, prosedure, budget dan pogram dari suatu organisasi. Jadi dengan fungsi planning termasuk budgeting yang dimaksudkan fungsi manajemen dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi menetapkan peraturan dan pedoman pelaksanaan yang harus dituruti dan menetapkan ikhtiar biaya yang diperlukan dan pemasukan uang yang diharapkan akan diperoleh dari rangkaian tindakan yang akan dilakukan.
3)      Organizing Dengan organzing dimaksudkan mengelompokkan kegiatan yang diperlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut. Organisasi atau pengorganisasian dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggungjawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktifitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
4)      Staffing atau assembling resources Istilah staffing diberikan oleh Luther Gulick, Harold Koonz dan Cyril O’Donnel sedangkan assembling resources dekemukan oleh William Herbar Newman : istilah itu cenderung mengandung pengertian yang sama. Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas memberikan daya guna maksimal kepada organisasi. Organizing dan staffing merupakan dua fungsi manajemen yang sangat erat hubungannya. Orgaizing yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang – orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.
5)      Directing atau commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas maing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Directing commanding merupakan fungsi manajemen yang dapat berfungsi bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan berbagai unsure organisasi agar efektif tertuju pada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
6)      Leading Istilah leading yang merupakan salah satu fungsi manajemen yang dikemukan oleh Loius A. Allen yang dirumuskannya sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Pekerjaan leading meliput 5 macam kegiatan yakni mengambil keputusan, mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dengan bawahan, memberi semangat, inspirasi, dan mendorong kepada bawahan supaya merekan bertindak, memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7)      Coordinating Merupakan salah satu fungsi manajemen unutk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan :
Kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan, dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Usaha yg dapat dilakukan untuk mencapai tujuan itu, antara lain dengan memberi instruksi,pemerintah, mengadakan pertemuan untuk memberikan penjelasan, bimbingan atau nasihat, dan mengadakan coaching dan bila perlu memberi teguran.
8)      Motivating Merupakan kegiatan salah satu fungsi menejemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara sukarela sesuai apa yg dikehendaki oleh atasan. Pemberian inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditujukan agar bawahan bertambah kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat melaksanakan tugas-tugas sehingga mereka lebih berdaya guna dan berhasil guna.
9)      Controlling Sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yg berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yg dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yg sudah digariskan semula. Dalam melaksanakan kegiatan kontroling, atasan mengadakan pemeriksaan, mencocokkan serta mengusahakan  agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan serta tujuan yg diinginkan dicapai.
10)  Reporting Pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yg lebih tinggi, baik secara lisan maupun tertulis sehingga dalam menerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yg memberi laporan.

Konsep Organisasi

A. Definisi Organisasi (menurut beberapa Ahli)
1. W.J.S. Poerwadarminta

Organisasi merupakan susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang atau kelompok) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan tertata.
2. Janu Murdiyamoko & Citra Handayani
Organisasi merupakan sebuah sistem sosial yang mempunyai identitas kolektif secara tegas, progja yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang secara terperinci.
3. Max Weber
Organisasi ialah suatu kerangka terstruktur yang di dalamnya berisikan wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi tertentu.
4. Dahlan Al Barry
Organisasi merupakan pengaturan dan penyusunan bagian-bagian tertentu hingga menjadi satu kesatuan, aturan dan susunan dari berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan gabungan kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
5. Chester I. Bernard
Organisasi merupakan sebuah sistem kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih untuk melaksanakan suatu aktivitas yang didalamnya memerlukan komunikasi dengan pencapaian tujuan bersama. Barnard menekankan peranan pada setiap orang anggotanya yang harus diberikan informasi dan motivasi dan sebagian sebagian anggota lainnya yang harus membuat keputusan.
6. Richard Scott
Organisasi merupakan suatu kolektivitas yang disengaja & dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang didasarkan pada asas kelangsungan.
7. Stephen P. Robbinss
Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan dengan batasan-batasan yang relatif dapat diidentifikasi dan bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan bersama.
8. Stoner
Organisasi ialah suatu pola hubungan melalui orang atau sekelompok orang di bawah pengarahan manajer untuk mengejar tujuan bersama.
9. Victor A. Thompson
Organisasi merupakan suatu integrasi dari sejumlah orang yang ahli yang bekerja sama dengan sangat rasional & impersonal untuk mencapai tujuan – tujuan yang spesifik &telah disepakati sebelumnya.
10. James D. Mooney
Organisasi ialah suatu bentuk perserikatan orang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama yang telah di sepakati.
11. Kochler
Organisasi merupakan sebuah sistem terstruktur yang mengkoordinasikan usaha tertentu oleh suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan.
12. Schein
Organisasi ialah suatu bentuk koordinasi segala aktivitas yang rasional oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan melalui pembagian dalam pekerjaan & fungsi hirarki otoritas serta tanggungjawab masing-masing anggota.

B. Bentuk Organisasi
Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah:
1. Organisasi Lini
Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Memiliki ciri-ciri:
· Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
· Jumlah karyawan sedikit
· Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
· Belum terdapat spesialisasi
· Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
· Struktur organisasi sederhana dan stabil
· Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
· Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
· Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
· Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
· Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
· Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
· Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
· Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
· Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
· Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
· Adanya penghematan biaya
· Pengawasan berjalan efektif

Kelemahan-kelemahan organisasi garis :
· Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
· Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
· Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
· Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
· Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
· Kurang tersedianya saf ahli

2. Organisasi Lini dan Staff
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:
Memiliki ciri-ciri:
· Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung


· Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
· Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
· Jumlah karyawan banyak
· Organisasi besar, bersifat komplek
· Adanya spesialisasi

Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
· Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
· Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
· Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
· Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
· Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
· Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
· Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli

Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:
· Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
· Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
· Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
· Pimpinan lini mengabaikan advis staf
· Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
· Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
· Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
· Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.

3. Organisasi Fungsional
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Memiliki ciri-ciri:
· Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
· Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
· Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
· Target-target jelas dan pasti
· Pengawasan ketat
· Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :
· Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
· Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
· Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
· Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
· Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
· Pembidangan tugas menjadi jelas

Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:
· Pekerjaan seringkali sangat membosankan
· Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
· Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan

4. Organisasi Lini dan Fungsional
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Memiliki ciri-ciri:
· Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
· Terdapat spesialisasi yang maksimal
· Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja

Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :
· Solodaritas tinggi
· Disiplin tinggi
· Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
· Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan

Sedangkan keburukannya adalah :
· Kurang fleksibel dan tour of duty
· Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
· Spesiaisasi memberikan kejenuhan

5. Organisasi Lini, Fungsional dan Staff
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.
Memiliki ciri-ciri:
· Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
· Jumlah karyawan banyak.
Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
· Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
· Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
· Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)

6. Organisasi Komite
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.
Organisasi komite terdiri dari :
· Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
· Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Memiliki ciri-ciri :
· Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
· Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
· Asas musyawarah sangat ditonjolkan
· Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana
· Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi

Kebaikan Organisasi komite :
· Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
· Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil
· Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin

Sedangkan keburukannya :
· Proses decision making sangat lambat
· Biaya operasional rutin sangat tinggi
· Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab

3. Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktruk Organisasi Produk/Pasar dan Struktur Organisasi Matriks.
1. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.
Contoh Gambar Bentuk Struktur Organisasi Fungsional :



2. Struktur Organisasi Divisional
Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.
Contoh Gambar Struktur Organisasi Divisional :



3. Struktur Organisasi Matriks
Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional.
Contoh Gambar Bentuk Struktur Organisasi Matriks :




Pemanfaatan Manajemen dalam Pengambilan Keputusan

Metode untuk mengolah data menjadi informasi adalah dalam bentuk sebuah model keputusan.
Model-model pembantu keputusan yang dapat dipakai berupa:
·           Model cerdas (intelligent model) : untuk menemukan persoalan
·     Model keputusan (decision model) : untuk mengenali dan menganalisa alternative alternatif penyelesaian
·      Model optimisasi (optimization model) : untuk memberikan suatu penyelesaian yang memuaskan

Konsep Sistem dan Sistem Informasi

1.    Konsep Sistem
A.    Definisi Sistem
Terdapat beberapa definisi sistem  yaitu :
·         Gordon B. Davis ( 1984 )  :
“Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian  yang  saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud“.       
·         Raymond Mcleod (2001) :
“Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan  yang utuh dan terpadu“.

B.     Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu,  yaitu  :
1)      Komponen-komponen
Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :
·         Elemen-elemen yang lebih kecil yang  disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.
·         Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.
2)      Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup  dari sistem tersebut.
3)      Lingkungan luar sistem
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4)      Penghubung
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5)      Masukkan
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6)      Keluaran
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7)      Pengolah
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8)      Sasaran  atau tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran  yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

C.    Klasifikasi Sistem
1)      Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia)
2)      Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.)
3)      Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.
4)      Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh ; sistem informasi).
5)      Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer)
6)      Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
7)      Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
8)      Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.  
9)      Sistem sederhana dan Sistem kompleks
Dilihat dari tingkat kerumitannya sistem juga dapat dibagi menjadi sistem sederhana dan sistem kompleks. Contoh dari sistem sederhana yaitu sistem yang ada pada sepeda, sedangkan contoh dari sistem kompleks yaitu terjaddi pada otak manusia.


2.    Konsep Sisem Informasi
A.    Definisi Sistem Informasi (Menurut beberapa Para Ahli)
1)      Menurut Mc Leod
Sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi
2)      Menurut Tata Sutabri, Kom., MM
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi manajerial organisasi dalam kegiatan strategis dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.
3)      Menurut Erwan Arbie
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, bantuan dan dukungan operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu memfasilitasi penyediaan laporan yang diperlukan.
4)      Menurut Tafri D. Muhyuzir
Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, diklasifikasikan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi entitas terkait tunggal dan mendukung satu sama lain sehingga menjadi informasi berharga bagi mereka yang menerimanya.
5)      Menurut O’Brien
Sistem informasi adalah kombinasi dari setiap unit dikelola orang (orang), hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), jaringan komputer dan jaringan komunikasi data (komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi tentang yang bentuk organisasi.
6)      Menurut Leitch Rosses
Sistem informasi express adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolah transaksi harian, mendukung kegiatan operasi, manajerial dan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
7)      Menurut Lani Sidharta
Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang berisi serangkaian terpadu komponen – komponen dan manual bagian – komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, mengolah data, dan menghasilkan informasi bagi pengguna.
8)      Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, kegiatan manajerial dan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
9)      Menurut Gordon B. Davis (1991: 91)
Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima input data dan instruksi, mengolah data sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.
10)  Menurut John F. Nash (1995: 8)
Sistem informasi adalah Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mengatur jaringan komunikasi yang penting, proses transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.
11)  Menurut Kertahadi (2007)
Sistem informasi adalah alat untuk menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi dalam perencanaan, memulai, pengorganisasian, operasional sebuah perusahaan yang melayani sinergi organisasi dalam proses mengendalikan pengambilan keputusan.
12)  Menurut Rommey (1997: 16)
Sistem informasi yang diselenggarakan cara untuk mengumpulakn, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan terorganisir cara untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi dengan cara yang suatu organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B.     Peranan Sistem Informasi
Peran Utama Sistem Informasi
1)      Mendukung Operasi Bisnis
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistim informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi  penting, maka kemampuan Sistim Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting .
2)      Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
3)      Mendukung Keunggulan Strategis
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran   strategis perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing  di pasar.

Peranan sistem informasi
1)   Meningkatkan pelayanan secara global/menyeluruh antara lain
Mampu meningkatkan persaingan bisnis secara global (melakukan pengelolaan dan pengawasan pasar global= 1. pengawasan tingkat pelayanan dan tingkat biaya,  pelayanan penyebaran informasi dengan menggunakan global network. 2. perencanaan strategi peruahaan dan kebijakan (mengetahui selera konsumen, peluang pasar di tempat lain. 3. pengambilan keputusan untuk pengembangan produk dan ekspansi (dgn adanya strategi perusahaan maka akan bisa mengembangkan produk dan mapu bersaing di pasar global dan terbetnuk kelompok kerja yang meluas dn membentuk sistem delivery yang luas).
2)   Mampu bersaing di pasar global = (terjadinya perdagangan bebas, mengetahui peluang pasar, pemanfaatan internet.
3)   Membentuk kelompok kerja yang luas = ( merger dengan perusahaan lain, perusahan pusat dengan cabang)
4)   Membentuk sistem delivery yang meluas = ( adanya perwakilan2 delibvery disetiap cabang, dibentuk pelaksanaan transaksi melalui internet)
Melakukan perubahan ekonomi industri (menyediakan informasi dan pengetahuan berbasis ekonomis = mengetahui daya beli masyarakat, mengetahui informasi seperti kurs valuta asing sehingga memudahkan pengambilan keputusan dalam hal pembelian bahan baku, jumlah produksi, tingkat keamanan suatu negara mempengaruhi daya beli masyarakat, bencana alam juga mempengaruhi tingkat pembelian masyarakat sehingga mempengaruhi exprot kita
5)   eningkatkan produktivitas = ( perencanaan jadwal kerja, perencanaan jumlah produksi, mengurangi waktu menganggur)
6)   Meningkatkan produk dan pelayanan yang inovatif dan kreatif.= peningkatan daya saing kita lihat dari jasa informasi, mengetahui selera masyarakat, meningkatkan kepuasan pelanggan.
Menyediakan informasi secara global
meningkatkan komunikasi dan analisis perdagangan dalam skala global = mempersingkat proses produk, kita melakukan analisis2 melalui SWOT pesaing, bahan baku yang sama tapi harga yang lebih rendah akan meningkatkan penjualan ini dapat terjadi karena proses produk dapat di persingkat
7)   menyediakan pelayanan selama 24 jam = internet, mobil banking, layanan hotline.